Powered By Blogger

Mengenai Saya

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia

Senin, 23 Agustus 2010

proposal penelitian

Pengaruh Lingkungan Yang Panas Terhadap Perkembangan
Tumbuhan Lumut Diwilayah Jawa Barat
Khususnya Di Cibodas


P R O P O S A L P E N E L I T I A N

Tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian
Drs. Dharsana Setiawan. M.sc
Pendidikan Biologi
Semester V

Disusun oleh :
Desi Prihatini
(20054150051)

Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta

2008


LEMBAR PENGESAHAN

MENYETUJUI,

Pembimbing I Pembimbing II

(Drs. Dharsana Setiawan. M.sc) (Dra. Yulistiana)

MENGETAHUI,

Dekan FT MIPA

Universitas Indraprasta PGRI

(Drs. Supardi)

DAFTAR ISI

Judul ………………………………………………………………………. i

Lembar pengesahan ……………………………………………………….. ii

Daftar isi …………………………………………………………………… iii

A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………………. 1

C. Ruang Lingkup Masalah …………………………………………….. 1

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 2

E. Pembahasan Kerangka Teori ………………………………………… 2

F. Hipotesis ……………………………………………………………… 3

G. Variabel Penelitian …………………………………………………… 3

H. Metodologi Penelitian ………………………………………………… 4

I. Analisis Data ………………………………………………………….. 4

J. Personalia Penelitian ………………………………………………….. 4

K. Jadwal Penelitian ……………………………………………………… 4

L. Anggaran Biaya ……………………………………………………….. 4

M. Wawancara …………………………………………………………….4

N. Daftar Pustaka…………………………………………………………..5

Pengaruh Lingkungan Yang Panas Terhadap Perkembangan

Tumbuhan Lumut Di Wilayah Jawa Barat

Khususnya Di Cibodas

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis tumbuhan, baik tumbuhan tingkat tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah, tumbuhan yang hidup diperairan atau tumbuhan yang hidup di dataran. Pada penelitian ini Saya mencoba untuk meneliti perkembangbiakan tumbuhan berdasarkan DIVISI BRYOPHYTA (tumbuhan lumut) yang di bedakan menjadi dua kelas yaitu MUSCI (lumut daun) dan Hepaticeae (lumut hati) yang ada di daerah Cibodas. Wilayah Cibodas termasuk wilayah yang dingin atau lembab karena masih terdapat pepohonan. Jumlah kendaraan yang sedikit sehingga kadar polusi pun masih minimum, oleh karena itu tumbuhan lumut daun (Musci) dan Lumut hati (hepaticeae) dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut dengan sebaik-baiknya agar ia dapat hidup dan berkembang secara baik untuk melestarikan habitatnya. Tumbuhan lumut ini dapat tahan pada terestrial yang lembab sehingga banyak dibudidayakan didaerah Cibodas dan perawatannya pun juga tergolong mudah.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul yang Saya ambil, Saya dapat merumuskan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Adaptasi terhadap perubahan iklim yang mulai terjadi

2. Bagaimana perkembang biakan pada lumut

3. Adaptasi terhadap lingkungan tempat tinggal

4. Bagaimana cara pergiliran keturunan pada lumut

C. Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah berdasarkan penelitian yang Kami ambil adalah diwilayah Jawa Barat tepatnya didaerah Cibodas

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui cara perkembang biakan lumut baik itu lumut daun (Musci) maupun lumut hati (Hepaticeae)

2. Mengetahui jumlah populasi tumbuhan lumut didaerah Cibodas

3. Ada tidaknya pengaruh perubahan lingkungan terhadap DIVISI BRYOPHYTA (Tumbuhan Lumut)

4. Mengetahui bagaimana cara pergiliran keturunan pada tumbuhan lumut.

E. Pembahasan Kerangka Teori

Berdasarkan teori yang Kami ambil, tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang hidup dan telah menyesuaikan diri dengan lingkungan darat khususnya ditempat-tempat yang lembab dan basah. Lumut dapat hidup mulai dari daratan rendah hingga daratan tinggi, dan dari daerah tropis hingga daerah padang tundra di kutub. Hanya beberapa spesies lumut saja yang dapat hidup di air. Didaerah hutan hujan tropis, lumut tidak hanya hidup ditanah dan bebatuan, tetapi juga hidup subur menutupi dedaunan tumbuhan lain. Tumbuhan lumut yang hidup menempel pada dedaunan disebut epifit, dan hutannya disebut hutan lumut. Tubuh lumut terdiri atas banyak sel yang tak berdinding selulosa. Didalam sel terdapat plastida yang mengandung klorofil, sehingga tumbuhan lumut bersifat autotrof. Dalam klasifikasi lumut dimasukan kedalam satu DIVISI BRYOPHYTA dengan anggota lebih kurang 25.000 spesies. Tumbuhan yang termasuk divisi ini belum memiliki jaringan penunjang dan jaringan pengangkut, sistem pengangkutan zat-zat didalam tubuhnya berlangsung secara difusi dari sel ke sel yang tersusun seperti jala. Adapun perkembang biakan lumut baik secara seksual dan secara aseksual, perkembang biakan secara seksual berlangsung dengan cara penyatuan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Berdasarkan kedudukan gametangiumnya, lumut dapat dibedakan menjadi lumut berumah satu dan lumut berumah dua. Lumut berumah satu adalah lumut yang dalam satu individu terdapat anteridium dan arkegonium, misalnya lumut daun. Sedangkan lumut berumah dua adalah bila dalam satu individu hanya terdapat anteridium saja, misalnya lumut hati. Perkembang biakan secara aseksual dapat terjadi dengan banyak cara, antara lain :

1. Membentuk tunas pada pangkal batang dan selanjutnya tunas terlepas dan berkembang menjadi individu baru.

2. Membentuk stolon

3. Batang lumut yang bercabang-cabang mati, lalu cabangnya tumbuh dan berkembang menjadi individu baru .

4. Protonema primer membentuk individu baru.

5. Protonema putus-putus menjadi banyak protonema, dan

6. Membentuk kuncup

F. Hipotesis

Dari penelitian yang telah Saya teliti, Saya dapat mengambil dugaan bahwa tumbuhan lumut hanya dapat hidup pada dataran tinggi, sebab pada dataran tinggi mempunyai suhu yang dingin dan lembab sehingga membantu mempertahankan jumlah populasi tumbuhan lumut diwilayah jawa barat tepatnya didaerah cibodas. Perkembang biakannya pun hanya terjadi secara aseksual dengan bantuan tangan manusia, tumbuhan lumut mengandung plastida yang didalamnya mengandung klorofil, sehingga tumbuhan lumut bersifat autotrof.

G. Variabel Penelitian

Berdasarkan penelitian yang Saya lakukan mengenai tumbuhan lumut didaerah Cibodas, variabel penelitian dapat Saya ukur dari banyknya jumlah populasi lumut daun (musci) dan jumlah populasi lumut hati (Hepaticeae) dan bagaimana cara adaptasi dari tumbuhan lumut pada dataran tinggi yang memiliki suhu yang lembab. Dengan adanya alat ukur tersebut Saya dapat mengetahui bagaimana melestarikan tumbuhan lumut agar tidak punah dan dapat bermanfaat untuk lingkungan khususnya para pelajar agar dapat membantu dalam penelitian yang terdapat didalam kegiatan belajar-mengajar baik disekolah maupun di perguruan tinggi.

H. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang Saya ambil adalah penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan mengenal masalah pengaruh lingkungan terhadap perkembangan tumbuhan lumut, baik lumut daun (Musci) maupun lumut hati (Hepaticeae)

I. Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang Saya lakukan adalah dengan cara observasi ke objek penelitian dan melakukan wawancara kepada Guide tumbuhan lumut didaerah Cibodas.

J. Personalia Penelitian

Konsultan : Drs. Dharsana Setiawan. M.Sc

Dra. Yulistiana

Pelaksana : Desi Prihatini

Fauzan Marbawi. Amd

K. Jadwal Penelitian

Hari : Minggu

Tanggal : 6 Januari 2008

Jam : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Riset Dunia Lumut Cibodas

L. Anggaran Biaya

Transportasi : Rp. 200.000

Dokumentasi : Rp. 100.000

Tip : Rp. 100.000

Biaya tak terduga : Rp. 100.000

jumlah :Rp. 500.000

M. Wawancara

Nama : Syarifudin

Pekerjaan : Wiraswasta

Umur : 27 Tahun

Hari : Minggu

Tanggal : 6 Januari 2008

Waktu : 10.00 WIB

Pertanyaan :

1. Bagaimana cara tumbuhan lumut berkembang biak ?

2. Apakah tumbuhan lumut hanya dapat bertahan didataran tinggi ?

3. bagaimana cara pergiliran keturunan pada tumbuhan lumut ?

4. apakah manfaat dari merawat tumbuhan lumut dan adakah nilai ekonomisnya?

5. apa saja bagian-bagian dari organ tumbuhan lumut ?

6. apakah faktor lingkungan yang panas dapat memmpengaruhi perkembangan tumbuhan lumut ?

7. apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tumbuhan lumut ?

N. DAFTAR PUSTAKA

Prawirohartono, Slamet.1999. Sains Biologi. Jakarta : Bumi Aksara

Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. TAksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar